Penyakit Malas
Lama betul aku tak update blog ni, selain dari tak de citer aku jugak ada menghidap penyakit yang agak serius dan kronik iaitu Penyakit Malas..hmm tak tau bila boleh sembuh..doakan aku ekk..Anyway interesting article to read...
Mengatasi Penyakit Malas Menurut pakar psikologi, malas merupakan salah satu bentuk perilaku negatif yang merugikan. Pasalnya pengaruh malas ini cukup besar terhadap produktivitas. Karena malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami stag. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, idea pun tak mengalir. Akibatnya tidak ada kekuatan apapun yang membuat Anda bisa bekerja. Kalau dibiarkan saja, penyakit malas ini akan semakin 'kronis'.
Pada era globalisasi, perilaku malas sangat merugikan. Sebab, pada era ini berlaku nilai siapa yang mampu dan produktif, dialah yang akan berhasil. Coba bayangkan bagaimana seseorang bisa mencapai prestasi jika selalu malas belajar, malas bekerja, dan malas berusaha? Tapi tentu saja, perilaku ini bukanlah kelakuan mati yang tidak bisa diubah.
Menurut pakar psikologi, seseorang berperilaku malas terhadap pekerjaan atau suatu kegiatan disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat setiap kali mengerjakan sesuatu. Seorang yang malas bekerja, motivasinya terhadap pekerjaan tersebut sangat rendah. Sikapnya terhadap pekerjaan itu cenderung negatif akibat persepsi yang diberikannya terhadap pekerjaan itu kurang baik. Ini lantaran sistem nilai yang ada dalam dirinya membuat dia berperilaku malas untuk melakukan pekerjaan itu. Sementara terhadap pekerjaan lainnya mungkin tidak begitu. Jadi, perilaku malas merupakan hasil suatu bentukan.
Artinya, perilaku itu bisa dibentuk kembali menjadi baik atau tidak malas. Pembentukan kembali perilaku seseorang tadi sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bisa orang tua, teman, atau orang lain di sekitarnya. So, dalam mengubah perilaku seseorang, yang paling mendasar adalah mengubah persepsinya. Untuk itu, perlu mempelajari dan mengambil sistem nilai yang bisa mengubah persepsinya atau memberikan sistem nilai lain yang baru baginya.
Menurut Dollard & Miller, psikolog asal AS, perilaku manusia terbentuk karena faktor 'kebiasaan'. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Sehingga jika Anda tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas. Dollard & Miller menambahkan, 'teori belajar' juga cocok untuk merubah sikap malas. Belajar disini dijabarkan 'memberikan stimulus (rangsangan) agar terbentuk respons sehingga menimbulkan drive atau dorongan untuk berperilaku. Dan kalau berhasil, Anda akan mendapatkan reward atau imbalan. Pendek kata, sikap malas harus segera dirubah. Jika Anda terperangkap pada sikap malas terus menerus, Anda akan menjadi pribadi yang apatis, pesimis, dan tidak punya tujuan hidup yang positif. Akibatnya Anda tidak akan pernah mendapatkan apa-apa selain kemunduran kualitas diri. Maka jika Anda termasuk 'pemalas' buruan deh ubah. Sebelum terlambat, lawan dan perangi penyakit malas.
Dan Anda yang tidak punya penyakit malas, pertahankan sikap Anda. Sukses untuk Anda..! Sumber: www.astaga.com
3 comments:
Kalau lelaki sonang jo nak hilang penyakit malas ni...cari jo gefren mudo, tak pun nikah jo torus... gerenti dio rajin punyo..semangat pun meluap-luap, tenago pun lobih.. lelaki ni jadi malas dan takdo semangat sobab mengadap yang tuo je memanjang..takdo semangat langsung!
iyela 2...lelaki ni mmg kebanyakkan mcm lu la anonymous, tak penah appreciate apa yg ada didepan mata, sibuk nak yg muda aje, bila dah tak de baru la menggelabah..syukur alhamdulilah hubby gua tak berfikiran mcm lu...apa2 pun a woman can survive without a man but a man cannot survive without a woman..renung2kan..yeehaaa
koi sokong sangat2 awok, dona...
Post a Comment